Etamnews.com – Penajam. Pasca penetapan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) beberapa hari lalu, terendus kabar adanya pihak-pihak yang merasa berjasa atas terpilihnya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati PPU Mudyat Noor – Waris Muin.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kemenangan setiap calon kepala daerah juga terdapat peran tim pemenangan atau yang umum kita kenal dengan istilah tim sukses/timses. Namun apa jadinya jika setelah mengantarkan pada kemenangan tim-tim tersebut kemudian merasa berjasa bahkan ada pihak yang merasa paling berjasa hingga lupa bahwa sejatinya tim sukses itu harus mengawal terlaksananya visi misi kepala daerah.
Untuk bisa mewujudkan visi misi-nya, tentu saja harus ada kebebasan dan keleluasaan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala daerah tanpa harus terbebani dengan tuntutan balas budi dari pihak-pihak yang menyebut dirinya tim ses.
Pasca penetapan dari KPUD terkait hasil pilkada PPU yang mengantarkan Mudyat Noor – Waris Muin mulai santer terdengar adanya pihak-pihak yang merasa berjasa untuk memenangkan paslon Mudyat-Win. Hal itu ternyata mengundang kekhawatiran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gunakan Tenagamu Untuk Rakyat (Guntur) yang dipimpin oleh Kasim Assegaf.
Pria yang akrab disapa Kasim itu menyatakan, dalam kontestasi selalu ada yang menang dan kalah, semua kontestan dalam pilkada ingin berbuat yang terbaik. Ia juga mengaku tidak menampik adanya peran penting dari tim sukses.
“Ada yang harus benar-benar dipahami oleh semua pihak, bahwa para kontestan calon bupati dan wakil bupati itu bukan siapa lawan siapa, tapi mereka sedang berjuang meraih kepemimpinan untuk berbuat yang terbaik bagi daerah. Tim sukses juga harus dalam frame yang sama dalam melihat itu, jangan sampai justeru mis orientasi alias berbeda orientasi dari kepala daerah yang diusungnya.” Ungkap Kasim.
Kasim juga menjelaskan bahwa dirinya mulai mengendus adanya pihak-pihak yang merasa sebagai tim dan berjasa mengantarkan kemenangan Mudyat – Win.
“Jadi kita sudah mendengar adanya bisik-bisik terkait adanya pihak yang merasa berjasa terhadap terpilihnya Mudyat-Win, ya, itu sudah biasa terjadi setelah kompetisi berakhir. hanya saja jangan sampai jadi orang latah, sehingga berekspektasi berlebihan sampai lupa kapasitas.” Ujarnya.
Kasim menambahkan, “Tim sukses sekalipun harus menyadari, bahwa Mudyat-Win itu adalah Bupati dan Wakil Bupati PPU, bukan Bupati dan Wakil Bupatinya tim ses. Beliau berdua juga pasti taulah siapa yang benar-benar bekerja dalam pemenangan, siapa yang yang hanya jadi benalu dalam pemenangan.” Ujar Kasim menambahkan.
Kasim menyampaikan kekhawatirannya terhadap oknum-oknum yang mungkin nantinya justeru akan mengganggu Bupati dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
“Jujur saya punya kekhawatiran terhadap kemungkinan adanya oknum-oknum yang mengaku tim ses tapi justeru menyusahkan kepala daerah, Jadi saya berharap Bapak Mudyat selaku Bupati nantinya bisa tegas dalam menjalankan kepemimpinannya, agar tidak ada oknum-oknum yang mengatasnamakan tim ses dan melakukan sesuatu yang bisa mempersulit Bupati kita nantinya.”.
Terakhir Kasim mengatakan bahwa dirinya memang bukan bagian dari tim ses Mudyat-Win, namun ketika telah terpilih, maka ia sebagai bagian dari masyarakat PPU merasa punya tanggungjawab moral untuk mendorong pemerintah mewujudkan visi misi yang telah dijanjikannya kepada masyarakat.
“Saya memang bukan bagian dari tim Mudyat-Win, tetapi sebagai putra daerah PPU, saya merasa punya tanggungjawab moral untuk ikut berpartisipasi dan mendorong pemerintahan kedepan untuk secara konsisten bekerja untuk rakyat sebagaimana tertuang dalam visi misinya.” Demikian pungkasnya.(red.hai).