Etamnews.com – Samarinda. Subsidi BBM merupakan suatu hal yang krusial bagi seorang nelayan, dimana ia dapat menghemat pengeluaran dan memperoleh keuntungan yang lebih banyak saat berlayar dengan adanya subsidi BBM dari pemerintah. Namun, nelayan-nelayan di Bontang sempat mendapatkan kesulitan dalam memperoleh BBM Bersubsidi.
Hal tersebut diungkapkan Ismail, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kaltim usai Rapat Dengar Pendapat yang diadakan bersama Ketua Forum Masyarakat Nelayan Kota Bontang yang diadakan di Ruang Rapat Gedung D Lantai 3 DPRD Provinsi Kaltim pada Kamis (18/08/22).
“Nelayan ini kan untuk mendapatkan BBM Bersubsidi dokumennya harus lengkap, proses untuk pengurusan dokumen itu kalau untuk 1-7 cukup di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bontang, tetapi kapal yang di atas 7 itu kan harus di KSOP Samarinda,” terangnya.
“Disitu ada sedikit kendala, terutama mengenai jarak,” lanjutnya.
Tingkatan kapal yang dimaksud oleh Ismail sendiri adalah Gross tonnage (GT) yang merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besarnya volume kapal untuk menampung hasil dari operasi penangkapan ikan dalam rangka pemanfaatan sumberdaya perikanan.
Ukuran kapal/perahu nelayan berdasarkan GT sendiri ada tingkatan dari 0 sampai 10.
Meskipun sempat mengalami kendala, Ismail meyakinkan nelayan-nelayan di Bontang tidak perlu khawatir lagi karena telah dilakukan koordinasi bersama KSOP Samarinda.
“Sudah ada solusi bahwa KSOP Samarinda memberikan jaminan kalau dokumen lengkap, kurang dari 24 jam (proses pengurusan dokumen) akan terselesaikan,” ungkapnya.
BBM Bersubsidi untuk nelayan sendiri merupakan sesuatu yang pernah disorot oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Seharusnya dengan tata kelola Bahan Bakar Minyak (BBM) yang baik dapat memotong 60% pengeluaran nelayan,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Sindonews, Selasa (19/07/22).
Untuk memperoleh BBM Bersubsidi sendiri, nelayan perlu mengurus dokumen-dokumen untuk memperoleh Kartu BBM Nelayan dimana para nelayan dapat memperoleh BBM Bersubsidi dengan kartu yang merupakan kerjasama PT Pertamina dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bank BRI tersebut.
Penulis : Fatih