Etamnews.com – Samarinda, Lima Bakal Calon Rektor Baru Universita Mulawarwan ditetapkan, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (BEM KM UNMUL) memberikan lima poin tuntutan dan harapan kepada Rektor baru yang akan terpilih nantinya.
Ikzan Nopardi selaku Presiden BEM KM Unmul menjelaskan bahwa meskipun mahasiswa tidak memiliki hak suara untuk ikut memilih, namun mahasiswa merupakan subjek dan objek utama dalam setiap keputusan atau kebijakan.
“Oleh karena itu, menurut kami sangat penting bagi calon pemimpin baru Unmul untuk mendengarkan apa yang menjadi harapan mahasiswa,” ujarnya.
“Kenapa ini menjadi sangat penting, karena mahasiswa tidak ingin dijadikan objek dari kebijakan saja, tapi juga punya peran penting untuk memastikan produk kebijakan yang dibuat berdampak positif terhadap mahasiswa sebagai konstituen terbanyak,” jelasnya.
Berikut merupakan 5 poin sikap dan harapan BEM KM UNMUL untuk pemimpin baru Universitas Mulawarman.
Pertama, BEM KM UNMUL meminta pelibatan mahasiswa dalam setiap pengambilan kebijakan yang diambil.
Kedua, terkait implementasi Permendikbud No.30 Tahun 2021. Perihal adanya peraturan Rektor ataupun satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual menjadi pesan mahasiswa untuk calon Rektor Universitas Mulawarman.
“Penting bagi sebuah institusi pendidikan memberikan ruang aman bagi mahasiswa. Dan paling penting calon rektor nanti punya perspektif terhadap korban sehingga tidak terjadi pengabaian dan penyangkalan terjadinya kekerasan seksual,” paparnya.
Ketiga, menuntut adanya peningkatan sarana dan prasarana di Universitas Mulawarman. Ikzan menjelaskan bahwa kenyamanan serta keamanan mahasiswa mesti jadi prioritas dalam setiap pembangunan yang ada di kampus.
“bagaimana peningkatan kreativitas, minat, bakat, dan prestasi mahasiswa juga harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas,” ungkapnya.
Selanjutnya, menuntut terbentuknya layanan kesehatan mental di Universitas Mulawarman. Menurutnya, misi besar yang mahasiswa harapkan untuk calon Rektor yaitu memelihara kesehatan mental civitas akademika (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif).
Sebab, lanjut Ikzan, sudah menjadi kewajiban perguruan tinggi untuk tidak hanya meningkatkan ilmu pengetahuan, atau prestasi belajar akademik, melainkan bertanggung jawab menyediakan suasana yang baik agar mahasiswa aman, nyaman, dan optimal dalam perkuliahan.
“karena itu mengapa layanan kesehatan mental sangat penting dan sangat dibutuhkan mahasiswa agar mencapai kesejahteraan (well being), membantu mahasiswa coping dengan masalahnya (stress akademik, kecemasan, tekanan, depresi), membantu mamahami kondisi diri, mempromosikan akan pentingnya kesehatan mental mahasiswa,” tambah Ikzan.
Terakhir, terkait kebijakan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berkeadilan. Hal ini juga salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh Rektor terpilih. Pasalnya, pembayaran UKT setiap semester menjadi momok yang paling ditakutkan oleh mahasiswa.
“alasan ini bukan tanpa sebab, meskipun sudah ada peraturan rektor mengenai keringanan UKT, namun hal tersebut tidak menjawab permasalahan mahasiswa secara keseluruhan, karena masih banyak mahasiswa yang keberatan dengan besaran UKT yang tidak sebanding dengan penghasilan orangtuanya,” kata mahasiswa Psikologi Fisip Unmul ini.
Kelima tuntutan tersebut menurut Ikzan bukanlah perkara yang sulit untuk diwujudkan, karena hal-hal tersebut masih dalam ruang lingkup kerja Rektor. Menurutnya, memutuskan dan bersiap untuk menjadi rektor bukan suatu tugas yang mudah, melihat tanggung jawab rektor yang memiliki peran strategis untuk mengangkat derajat marwah universitas yang dipimpinnya.
BEM KM UNMUL menilai pemilihan ini tidak hanya sekedar memilih dan menetapkan pemimpin baru, tapi menjadi agenda sangat penting akan seperti apa Universitas Mulawarman ke depan,” Tutup Presiden Mahasiswa ikzan (red.mtr)