etamnews.com – Samarinda. Pasca pelantikan Bupati Penajam Paser Utara definitif, Hamdam Pongrewa oleh Gubernur Kalimantan Timur berdasarkan keputusan Mendagri Nomor : 100.2.1.3.-6324 Tahun 2022 yang ditetapkan pada tanggal 23 Desember 2022 lalu, sisa jabatan periode 2018-2023 Bupati PPU dalam kurun waktu 8 bulan menjadi pembahasan menarik.
Pasalnya, bupati PPU definitif diperhadapkan dengan banyak dinamika yang harus diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari setahun. Belum lagi menuntaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2018-2023 yang telah disepakati.
Hal itu kemudian menjadi PR bagi Bupati PPU termasuk persiapan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Dalam kesempatan dialog publika yang diselenggarakan oleh TVRI Kaltim yang menghadirkan Bupati PPU dan Dr. Rendi Susiswo Ismail S.E., S.H., M.H. selaku pengamat pembangunan PPU, Hamdam memaparkan berbagai hal yang telah dan akan dilakukan berdasarkan RPJMD 2018-2023 dan program prioritas disisa masa jabatannya.
Bupati PPU, Hamdam mengaku pemerintah pusat sangat terbuka dalam membangun komunikasi.
“Pemerintah pusat dengan adanya IKN ini juga sangat terbuka untuk kita membangun komunikasi. Bahkan komunikasi itu banyak juga yang inisiatifnya datang dari mereka (pemerintah pusat),” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai mengenai PR terhadap RPJMD yang telah disepakati pemerintah sebelumnya, dirinya mengaku tetap akan melanjutkan program yang menjadi visi misinya bersama AGM saat itu.
Hamdam mengaku dirinya akan menyelesaikan apa yang telah diprogramkan dalam RPJMD untuk pembangunan PPU. Khususnya prioritas kebutuhan dasar yang menjadi perhatian bagi mereka seperti kebutuhan pendidikan, kesehatan, ketersediaan air bersih dan kebutuhan infrastruktur lainnya.
“Ya kebutuhan dasar. Itu segalanya bagi masyarakat. Seperti pendidikan, kesehatan, air. Itu yang betul-betul menjadi perhatian kita,” jelasnya.
Hamdan meyakini, dengan adanya pasokan ABPD Kabupaten PPU yang hampir menyentuh angka 2 triliun, bisa mengoptimalkan pembangunan di sisa masa jabatannya yang kurang dari setahun tersebut.
“Alhamdulillah kita dapat kebagian rezeki. Harga minyak dunia yang naik berdampak pada pendaptan kita juga termasuk sawit. Sekarang APBD PPU alhamdulillah kurang sedikit 2 triliun,” bebernya.
“Dan itu ril bukan angka. Ada isinya,” tambahnya dengan nada gurau kepada wartawan Indonesiakitanews.com.
Penulis : Barno
Editor : Dayat