Etamnews.com – Samarinda. Untuk tetap menjaga kestabilan harga barang bahan pokok atas kenaikan harga BBM, Dinas Perdagangan Kota Samarinda akan terus melakukan strategi pengendalian laju inflasi.
Dalam proses penjualan barang tentu saja yang menjadi pokok permasalahan disini ada pada harga yang terbilang naik secara signifikan.
Oleh karena itu, Dinas Perdagangan akan menyediakan varian harga khusus dibawah harga pasar yang mengalami kenaikan sebagai alternatif pembelian masyarakat yang memiliki daya beli kurang.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas, mengatakan ini adalah bentuk intervensi positif yang berpihak kepada masyarakat kecil yang merasa tertekan akan kenaikan harga.
Secara teknis, dinas perdagangan akan melakukan penjualan barang dengan harga normal dan terjangkau.
“Kita akan tetap intervensi, seperti kelangkaan minyak kemarin kan kita sediakan minyak yang dijual dibawah harga yang mahal,” katanya ketika diwawancara di ruangannya, Kamis (1/9/22).
Disisi lain, menanggapi kenaikan harga telur, Dinas Perdagangan masih terus melakukan penyelidikan untuk menelisik akar permasalahannya, sebab kenaikan harga telur tidak lepas dari kenaikan harga ayam dan pakannya.
Sedangkan harga ayam dan pakan saat ini masih terbilang murah.
“Tim kita masih terus mengecek dan menelusuri permasalahannya dimana. Harga telur kan berkaitan dengan harga ayam, tapi harga ayam saat ini masih murah,” ungkap Marnabas.
Harga telur saat ini telah mencapai harga 60-70 ribu rupiah per priringnya, namun untuk Varian harga yang disediakan negara adalah 55 ribu rupiah. Untuk itu, Dinas Perdagangan akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah pusat untuk melakukan operasi pasar sehingga bisa mempermudah melakukan penyesuaian varian harga yang tentunya dibawah harga pasar.
Untuk distribusi telur, selain dari lokal, ada juga yang diperoleh dari luar kota seperti Banjarmasin, dan Sulawesi. Tidak menutup kemungkinan harga terpengaruh oleh biaya pengangkutan.
Penulis : Sabarno