Etamnews.com – Samarinda. Jalannya proses Audiensi antara Walikota Samarinda, Andi Harun, dengan Massa demonstran berlangsung cukup alot, sehingga Andi Harun harus menunda agenda pertemuannya selama satu jam. Audiensi dimulai dari sekitar pukul 10.30 WITA ini selesai ketika memasuki waktu pukul 13.00
“Seharusnya saya ada pertemuan hari ini ditempat lain jam 12.00,” Kata Andi Harun, ditengah-tengah barisan pengamanan kepolisian saat audiensi bersama massa di depan Gedung Balaikota, Rabu (24/8/22).
Berulang kali Andi Harun menyampaikan bahwa segala kebijakan harga termasuk kenaikan harga BBM merupakan kebijakan dan kewenangan pusat sepenuhnya.
Sehingga, pun Dinas dan aparat penegak hukum turun ke lapangan tidak akan membuahkan hasil yang sesuai dengan keinginan para demonstran.
“Kebijakan sekarang ada dua harga, harga subsidi dan non subsidi. Selama dua harga ini, Dishub turun, Satpol PP turun, Polisi turun, tidak akan membuahkan hasil,” tegasnya.
Meski demikian, Andi Harun akan mengirim surat permohonan ke pemerintah pusat untuk meninjau kebijakan harga ini.
Secara tegas Andi Harun menyampaikan kepada Massa demonstran, bahwa biang kerok masalah kelangkaan yang merembet pada antrian panjang adalah Pertamina. Karna selain kebijakan dua harga ini, seharusnya industri maupun pihak yang tidak diperbolehkan mengisi BBM bersubsidi tidak dilayani oleh SPBU, namun nyatanya itu tidak dihiraukan oleh pihak Pertamina maupun SPBU.
“Kalo kalian ikuti berita dimedia, berulang kali saya mengatakan bahwa biang kerok kelangkaan adalah Pertamina. Dan industri, atau orang, atau pihak yang yang membeli atau memakai solar subsidi itu seharusnya tidak ada, tapi nyatanya itu ada,”
Dalam audiensi ini, Andi Harun juga mengingatkan tragedi kecelakaan yang diakibatkan karna antrian panjang, Pertamina maupun pihak SPBU lepas tangan.
“Coba kita lihat, kecelakaan yang terjadi, pengendara motor menabrak mobil truk yang sedang mengantri, SPBU tidak tanggung jawab. Pertamina, seolah-olah segala tanggungjawab dan pengamanannya itu dibebankan pada pemerintah kota. Pertamina lepas tangan, coba lihat, kalian turun demo disini pihak Pertamina mana, tidak ada,”
Harapannya kepada massa demonstran dan pihak PMII khususnya, yang ikut dalam aksi demo ini untuk meneruskan ke pengurus pusat nasional PMII untuk menyuarakan masalah ini sehingga bisa diakomodir dan teratasi dengan baik.
Penulis : Sabarno