etamnews.com – Jakarta. Ratusan orang yang tergabung dalam Civil Society Indonesia melakukan aksi solidaritas kemanusiaan dengan menyalakan 4000 lilin di pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM). Mereka berkumpul dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat (Brigadir J) yang tewas dibunuh oleh atasannya sendiri yakni Irjen Pol. Ferdy Sambo yang kini telah berstatus tersangka.
Massa yang berkumpul dalam aksi solidaritas itu mengusung tema “Justice For Joshua” aksi tersebut dihadiri oleh kuasa hukum keluarga Joshua Kamarudin Simanjuntak dan sejumlah tokoh nasional diantaranya Pakar Hukum Tata Negara Refli Harun, Ketua Perkumpulan Hutabarat Sejabodetabek, Saor Hutabarat dan sejumlah tokoh lainnya.
Massa datang dengan membawa berbagai kertas dan spanduk yang bertuliskan “Justice For Joshua” ada pula tulisan yang berisi dukungan kepada Kapolri untuk memberantas semua pelaku yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir J.
Koordinator acara Denny Budiman menuturkan, bahwa pihaknya akan terus menggelar aksi jika kasus tersebut tidak selesai dan meminta Kapolri memeriksa semua pihak termasuk Kapolda Metro Jaya, Fadhil Imran.
“Jadi kalau kasus ini tidak selesai kita akan terus menggelar aksi, kita minta kepada Kapolri untuk segera memeriksa semua yang terlibat, termasuk harus berani memeriksa Kapolda Metro Jaya, Sepakat.” Ujar Denny dalam orasinya yang disambut teriakan “Sepakat” dari peserta aksi. Kamis, 18/08/2022.
Menurut Deny, adanya keterlibatan dari bawahan Kapolda Metro Jaya, Fadhil Imran, dianggap mustahil tanpa ada perintah atau koordinasi dari pimpinannya.
“Tidak mungkin ada bawahan berani bekerja tanpa perintah dari atasan, Jadi jika bapak Kapolri tidak berani memeriksa Kapolda Metro Jaya, maka lebih baik Kapolri mundur dari jabatannya. Sepakat.” Teriak Denny yang lagi-lagi disambut teriakan “Sepakat” dari seluruh peserta aksi.
Dikutip dari kanal Youtube indosatu news, Kamarudin Simanjuntak, selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa kematian Brigadir J merupakan momen penting bagi polri untuk mereposisi dirinya agar menjadi lembaga yang humanis, dekat dan dicintai oleh rakyat.
“Kematian Brigadir Joshua Hutabarat adalah momen penting untuk mereposisi institusi kepolisian, supaya dia menjadi lembaga kepolisian yang humanis, yang dekat dengan rakyat, dicintai rakyat, sehingga fungsi praja sebagai pelindung, pengamanan dan fungsi pengayoman kepada masyarakat dapat tercapai. Karena itu masyarakat harus bersatu untuk merebut institusi polri dari tangan para mafia.” Tutur Kamarudin.
Penulis : Sabarno
Editor : Rafik