Etamnews.com – Samarinda. 17 Agustus 1945 Indonesia dinyatakan merdeka. Kita sebagai anak negeri kembali diingatkan dengan satu peristiwa yang begitu luar biasa yaitu tentang kemerdekaan. Tak terasa kali ini kita kembali merayakan kemerdekaan Indonesia di 77 tahun umurnya. Bukan waktu yang muda bagi berdirinya bangsa ini.
Struktur kehidupan masyarakat hingga saat ini mengalami perubahan dari tahun ke tahun bahkan semakin modern, tetapi dalam perayaannya tidak memberikan kesan yang sangat berarti untuk kemerdekaan Indonesia. Peringatan kemerdekaan Indonesia hanya sebatas seremonial belaka.
Hari hari yang dilalui bangsa ini semakin menambah tetesan air mata di bumi pertiwi, jelas kita masih dijajah, kebijakan ekonomi masih merujuk pada Kapitalisme, tragisnya, hukum kita pun masih didominasi oleh hukum-hukum kolonial, belum lagi korupsi yang menghianati reformasi. Akibatnya kemiskinan terjadi dan menjadi ‘penyakit’ umum untuk rakyat. Padahal teks proklamasi sudah menegaskan tidak ada lagi penjajahan penindasan atas kemanusiaan.
Melihat negara pun gagal membebaskan rakyatnya dari sebuah kebodohan, pendidikan karakter selamat raganya bahagia jiwanya kita jauh dari kata itu. kriminalitas menjadi menu harian rakyat di negeri ini. Bukan hanya tak aman dari sesama ataupun pihak asing, rakyat pun tak aman dari pemangku kebijakan kita sendiri.
Hari ini kita bukan lagi melawan penjajahan tapi kita semua sedang melawan keadaan. Secara fisik kita memang merdeka. Namun demikian secara pemikiran, ekonomi, politik, budaya, dan lain – lain sejatinya kita masih terjajah. Itulah yang terjadi jeritan rakyat tak pernah didengarkan sebagai keluhan mereka untuk mencapai keadilan bagi seluruhnya.
Indonesia bukan sekadar nama. Ada kenangan, cinta dan luka di sana. Ada tempat bertualang dan tempat pulang. Ada saya dan kita semua yang mencoba memperbaiki, dengan cara kita yang sederhana dan tak kenal lelah, Berkat Cinta dan Perjuanganlah sebagai bukti nyata mencapai KEMERDEKAAN.
Ingat, Nenek moyang kita adalah pejuang
Dan kitalah orang orang keturunan para pejuang
Saatnya bangkit melawan rasa sakit !!!
“Dirgahayu, Indonesiaku.”