Etamnews.com – Samarinda. Aksi Kamisan Kaltim menyelenggarakan sebuah sesi diskusi kecil di Taman Samarendah bertajuk Refleksi 5 Tahun Aksi Kamisan Kaltim. Sabtu (06/08/22),
Maulana Yudhistira, mantan ketua KOPHI Kaltim menjadi moderator dalam acara tersebut, dan hadir sebagai pemantik, di antaranya; Samuel Gading selaku mantan jurnalis Kaltim Kece, Roedy Hary AMZ selaku budayawan, Mareta Sari selaku Koordinator JATAM Kaltim, dan Asman Azis selaku salah satu pendiri Aksi Kamisan Kaltim.
Asman Azis selaku salah satu pendiri Aksi Kamisan Kaltim menceritakan bagaimana awal Aksi Kamisan Kaltim ini didirikan.
“Berawal dari obrolan setelah Aksi Kamisan ke 500 di Jakarta,” ujarnya.
Asman Azis mengungkapkan, bahwa dirinya bersama teman-teman dari Kaltim yang lain disana bertemu ibu Sumarsih, salah satu pendiri dan ikon Aksi Kamisan, seorang ibu yang menuntut pelanggaran HAM yang terjadi pada anaknya yang merupakan salah satu korban tragedi yang terjadi pada tahun 1998 —dari situlah ide mendirikan Aksi Kamisan di Kaltim bermula.
Aksi Kamisan Kaltim sendiri, menurut Asman Azis, kemudian menjadi kolektif dengan banyak segmen isu.
Samuel Gading pun mengungkapkan hal yang sama, bukan hanya segmen isu yang luas, Aksi Kamisan Kaltim juga, menurutnya, menjadi wadah untuk banyak orang bicara.
“Sudah menjadi ruang publik, bukan sekedar aksi sosial lagi, ada komunitas, akademisi, mahasiswa, buruh, semua kelompok sipil bergabung disana,”ucapnya.
Mareta Sari pun mengungkapkan bagaimana JATAM pun banyak terbantu dengan keberadaan Aksi Kamisan Kaltim, ia mengungkapkan bagaimana, misalnya Aksi Kamisan Kaltim pernah menjadi ruang untuk menyuarakan perihal lubang tambang yang tidak kunjung selesai.
“Melalui Aksi Kamisan Kaltim, saya bahkan dipertemukan dengan salah satu anak pejabat daerah di Kaltim yang menentang keberadaan lubang tambang,” ungkapnya.
Bersambung..
(Fatih).
Editor : Rafik.