Etamnews.com – Samarinda. Kecelakaan kerja telah terjadi di Jalan Ahmad Yani, kelurahan Temindung Permai, kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda yang menimpa seorang karyawan perusahaan. Sejumlah satuan mulai dari Kepolisian, Tim medis hingga Pemadam Kebakaran turun membantu dalam proses penyelamatan tersebut. Rabu (3/8/22).
Peristiwa berawal dari Arnol selaku korban yang secara tidak sengaja memegang besi dari baliho dan secara langsung terkena sengatan listrik dari kabel tunggal tiang PLN. Arnol mengalami luka bakar yang lumayan parah di kaki dan tangannya.
“Dimungkinkan pada saat melakukan pekerjaan diatas, salah satunya memegang besi sehingga ada aliran listrik dari kabel tiang PLN. Korban mengalami luka bakar di bagian kaki dan tangan dan selanjutnya dilakukan perawatan oleh pihak rumah sakit AWS,” jelas Wakapolsek Sungai Pinang, K Witana.
Pihak PLN juga turut hadir dalam kejadian tersebut. Rendy Rahmad Hidayat selaku Manajer PLN Samarinda Ilir mengatakan bahwa hal tersebut juga terjadi karena kelalaian dari korban sendiri. Ia menyebutkan bahwa korban melewati batas aman antara aliran listrik dan orang yaitu 2 meter. Namun di kasus ini, korban terlihat melewati batas hingga setengah meter.
“Jarak aman sebenarnya kurang lebih 2 m. Karena untuk menghindari sengatan seperti tadi. Tapi korban tadi itu sudah melewati batasannya. Kalau dilihat secara faktual itu kurang lebih setengah meter,” jelasnya.
Banyaknya masyarakat yang melintas dan menonton kejadian tersebut membuat lalu lintas di Jalan Ahmad Yani macet total. Upaya penyelamatan dilakukan dengan dramatis dikarenakan lokasi korban yang masih harus diturunkan dari baliho tersebut menggunakan tangga Truk Pemadam Kebakaran. Upaya penyelamatan ini dimulai pukul 11.55 WITA hingga 12.45 WITA.
Rendy kemudian memberikan himbauan kepada masyarakat agar menghubungi pihak PLN jika hendak melakukan pekerjaan yang mendekati jaringan listrik 20 ribu volt agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Diharapkan masyarakat saat menjaga jarak sekiranya 3 meter dari aliran listrik untuk menghindari konduksi seperti tadi.
(Nanda).
Editor : Rafik.