etamnews.com – Penajam. Isu tak sedap menghantam DPRD PPU menyusul adanya surat pemberitahuan aksi demo dari lembaga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPL) Kaltim. Berdasarkan penggalan surat yang diperoleh media ini dari salah satu pimpinan LSM Guntur Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) via pesan whatsaap, bahwa aksi tersebut rencananya akan dilaksanakan pada hari ini Rabu, 3/08/2022 di Polda Kaltim Balikpapan.
Surat yang tertanggal 28 Juli 2022 itu mengangkat isu adanya video asusila oknum anggota DPRD PPU berinisial “S” yang dinilai tidak pantas dilakukan seorang pejabat negara.
“Namun yang dilakukan oleh diduga oknum anggota DPRD berinisial “S” tersebut sangat menjijikkan dan kotor.” Demikian penggalan isi dari surat pemberitahuan aksi itu.
Beredarnya surat pemberitahuan tersebut sontak saja membuat berbagai pihak bertanya-tanya terkait dengan kebenaran dari isu tersebut, terlebih lagi anggota DPRD PPU yang memiliki inisial “S” bukan hanya satu orang, berdasarkan pantauan media ini setidaknya ada tujuh orang anggota DPRD PPU yang saat ini sedang menjabat berinisial “S”.
LSM Guntur PPU melalui sekretarisnya, M. Jafar merespon surat tersebut sebagai sesuatu yang bersifat liar dan bahkan mengarah kepada fitnah.
“Kami dari LSM Guntur menilai isu yang diangkat oleh pihak tersebut (AMPL) sangatlah sumir atau tidak jelas, bahkan sangat liar dan patut dapat mengarah kepada fitnah, apalagi dalam surat yang kami baca itu tidak dijelaskan asal partai, jabatan dan lainnya, hanya semata-mata menyebut inisial “S” nah sedangkan di DPRD PPU itu kan tidak hanya satu orang yang berinisial “S” kan ini bisa mengarah pada fitnah. Kalau memang yakin dan benar adanya video itu ya buktikan, jangan hanya buat aksi yang pada akhirnya menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.” Ujar Jafar, Selasa, 02/08/2022.
Jafar juga melihat bahwa adanya isu ini kemungkinan dimainkan oleh pihak-pihak yang secara sengaja ingin mengeruhkan suasana diwilayah Kabupaten PPU, sehingga memainkan cara-cara kotor semacam itu.
“Saya menduga, isu kotor ini sengaja dimainkan oleh pihak-pihak yang tidak ingin melihat PPU kondusif, mengapa demikian, karena kita sama-sama mengetahui, saat ini persoalan korupsi masih terus diproses secara hukum dan belum selesai, sekarang muncul isu asusila yang bahkan diarahkan kepada oknum anggota Dewan. Saya kira pihak yang melempar isu ini sebenarnya sedang melihat cermin dirinya. Seperti kata Buya Hamka, manusia hanya akan menemukan apa yang dia cari. artinya bisa saja pihak-pihak itu terbiasa melihat video asusila, lalu berimajinasi yang aneh-aneh seperti itu.” Tandasnya.
Sampai berita ini diterbitkan pihak DPRD PPU masih belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait isu yang beredar tersebut.
Penulis : Sabarno
Editor : Hidayat