etamnews.com – Penajam. Tidak kurang dari 60 unit ruko truck lalu lalang didaerah sekitar IKN yakni Kelurahan Mentawir dan Semoi. Mobil-mobl tersebut dketahui mengangkut batu bara menuju pelabuhan SPL dan Handak Tolan.
Aktivitas tersebut sudah berlangsung selama berbulan-bulan, warga sekitar yang terkena dampaknya pun bingung, sebab tidak pernah diketahui perusahaan apa yang beroperasi disana.
Adalah pihak LSM Guntur yang menyampaikan kepada media ini terkait adanya dugaan tambang liar atau ilegal yang beroperasi diwilayah Mentawir dan Semoi yang tidak lain adalah wilayah yang paling dekat dengan kawasan Inti IKN bahkan sebagian dari kawasan tersebut masuk dalam wilayah IKN.
“Kami lakukan investigasi lapangan setelah mendapat laporan dari warga tentang adanya kegiatan tambang batu bara ilegal disana (Mentawir dan Semoi), hasilnya memang benar, kami melihat langsung ada kegiatan penambangan disana, anehnya tidak diketahui apa nama perusahaan yang menambang disana, jadi berdasarkan laporan masyarakat dan temuan kami dilapangan, diduga kuat itu tambang liar atau kasarnya tambang ilegal.” Tutur Qosim Assegaf, Ketua LSM Guntur Kabupatem Penajam Paser Utara, Kamis, 21/07/2022.
Ironisnya, kegiatan pertambangan yang diduga ilegal itu dalam kegiatan pengangkutannya justeru melewati jalan perkampungan yang mengakibatkan kerusakan berat, aparat penegak hukum pun seolah tutup mata terhadap aktivitas tambang yang tidak hanya merusak jalan dan lingkungan hidup, tetapi juga berpotensi merugikan keuangan negara miliaran rupiah.
Seorang tokoh masyarakat Semoi yang biasa disapa Pak Zaman menerangkan, “Ada sekitar 60 mobil truck yang angkut batu bara, sampai rusak jalanan, padahal kan itu bukan jalan tambang, itu jalan umum, pemerintah kabupaten juga tidak ada pengawasan dan penindakan, aparat kepolisian juga tidak ada yang tindak.” Ucap Pak Zaman dengan nada kesal namun tak berdaya.
Dari temuan LSM Guntur, selain 60 unit truck pengangkut, ditemukan pula 2 unit alat berat sedang melakukan kegiatan pengerukan emas hitam andalan PAD Kaltim itu.
“Kami melihat semuanya secara jelas dilapangan, puluhan truck pengangkut, 2 unit alat berat, menguras kekayaan alam kita secara ilegal, saya siap dipanggil untuk membantu aparat penegak hukum untuk mengungkap fakta penambangan ilegal ini. Kami tidak akan diam sampai masalah ini dituntaskan.” Ujar Qosim.(syf)