Etamnews.com – Samarinda. Festival Kudungga sebenarnya sudah diselenggarakan sejak 2002. Namun, dalam perjalanannya mengalami kemunduran dan terhenti tak lama sejak itu. Dikarenakan pendanaan yang saat itu dicoret. Kemudian sejak Tahun 2019 kembali diadakan kembali.
Pada awalnya Festival Kudungga memiliki beberapa rangkaian lomba, yaitu teater, tari, dan musik tradisional. Karena baru diadakan kembali, tahun ini Festival Kudungga hanya meliputi lomba tari saja. Namun dalam penyelenggaraannya tari ini akan dibagi dalam dua kategori, yaitu tari pesisir dan tari pedalaman.
“Festival Kudungga sebenarnya dulu ada festival tari, teater, dan musik tradisional. Karena baru dibangkitkan kembali, tahun 2022 hanya mengangkat tarinya terlebih dahulu. Tahun ini juga telah terselenggara festival teater bulan Juni lalu. untuk penyerahan trofinya bersamaan dengan Festival Kudungga. Harapannya kedepan memang bisa seperti dulu lagi, secara bersamaan festival itu,” papar Sulistio Rini (Kepala Seksi Pengembangan dan Publikasi Kesenian di UPTD Taman Budaya Prov Kalimantan Timur) saat ditemui di ruangannya, (13/7/2022).
Telah berlangsung pula festival teater bulan juli lalu yang diadakan di Taman Budaya Kalimantan Timur, Gedung Rinjani. Namun, penyerahan trofi akan dilakukan secara bersamaan saat Festival Kudungga.
Dengan tempat yang sama, rencananya Festival Kudungga ini akan diadakan. Telah terkonfirmasi 8 Kabupaten/Kota yang akan mengikuti festival ini, yaitu:
1. Samarinda
2. Balikpapan
3. Kutai Kartanegara
4. Kutai Barat
5. Kutai Timur
6. Penajam Paser Utara
7. Paser
8. Berau
Sedangkan 2 kabupaten/Kota yang belum terkonfirmasi mendaftar yaitu Bontang dan Mahulu.
Pendaftaran itu sendiri masih berlangsung sampai 22 Juli.
“Kita masih belum mengetahui kendala dari kedua Kabupaten/Kota yang belum mendaftar. Masih kami coba untuk menghubungi (mereka),” tambahnya lagi.
“Tahun ini pun kami akan mempersiapkan juri yang kompeten di bidangnya. Kami mengalokasikan 1 juri luar (Samarinda) dan 2 juri dari Kota Samarinda. Kami juga berharap untuk dapat disaksikan khalayak umum. Karena semenjak Pandemi kita sadari bahwa ingin membangkitkan kembali ekonomi kreatif kita lewat Festival ini,” tutupnya.
Sejak pandemi banyak ruang-ruang dipersempit untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut, termasuk dalam ruang kebudayaan, yaitu Kegiatan-Kegiatan yang ada di Taman Budaya. Sejak dirubahmya pandemi menjadi endemi di Indonesia. Taman Budaya secara masif dan gencar untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat membuka ruang bagi seniman yang ada di Kalimantan Timur.
(lova).
Editor : Hidayat.