Etamnews.com – Samarinda. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bersama BPBD Kota Samarinda, menyambangi Pasar Hewan yang berada di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Tanah Merah. Kegiatan tersebut demi menyambut hari Idhul Adha tahun 2022. Jumat (8/7/2022).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan (Maskuri), menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan demi pencegahan, penyeberan dan penularan penyakit PMK.
“Kegiatan pada hari ini merupakan aksi mitigasi tentang PMK. Salah satunya melakukan penyemprotan (disinfektan) di kandang-kandang. Kami juga menggunakan disinfektan yang berbahan alami yaitu dari buah-buahan dan tumbuhan. Disinfektan ini disediakan oleh BPBD yang dimana mereka (BPBD) mempunyai pengalaman sebelumnya, yaitu saat pandemi Covid-19,” jelasnya saat diwawancarai.
Hal ini dilakukan demi menunjang pencegahan atau mitigasi dari penyebaran penyakit PMK. Meskipun Samarinda hari ini masih dalam zona hijau dari penyakit PMK. Namun perlu dilakukan survei klinis secara rutin dan berkala. Sejauh ini juga belum ada sapi-sapi yang terindikasi penyakit PMK.
Sejak 4 Juli juga telah dihentikan pergerakan penerimaan maupun pengiriman sapi dari dan ke luar daerah. Hal berikut merupakan instruksi dari Kementerian Pertanian. Meskipun telah ditutup, Samarinda telah memenuhi kuota kesediaan yang ditarget.
“Kebutuhan qurban tahun ini, prognosa yang disusun itu membutuhkan 3076 ekor (sapi). Sedangkan yang tersedia telah tercatat 3657. Artinya sebetulnya untuk ketersediaan (sapi), kita aman. Bahkan kita sulprus untuk kesediaan sapi qurban,” tambahnya.
Meskipun kesediaan sapi yang melebihi prognosa, kenaikan harga sapi tak bisa dicegah. Dikarenakan adanya biaya-biaya tambahan saat pengiriman. Karena harus melewati prosedur-prosedur yang ada.
“Kenaikan harga (sapi) sebenarnya tidak ada hubungan dengan ketersediaan sapi. Lebih kepada biaya-biaya tambahan, seperti karantina 14 hari, tes darah 100% yang harus dilakukan,” pungkasnya.
Selain di Pasar Hewan, nantinya akan dilakukan penyemprotan kembali di kandang-kandang petani. Target penyemprotan ini akan diperluas kembali demi menjaga kesehatan sapi.
“Target sasaran kita pertama memang Pasar Hewan yang memang milik pemerintah. Setelah ini, kita juga akan melakukan penyemprotan di kandang-kandang petani. Sebetulnya juga petani-petani yang ada sudah melakukan penyemprotan secara mandiri. Alhamdullilah, jenis virusnya juga mudah dibasmi, dengan PH di bawah 4 itu sudah tidak mampu bereaksi lagi,” tutupnya.
(lova).
Editor : Hidayat.