Etamnews.com – Samarinda, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membeberkan alasan mengapa Ibu Kota Negara harus pindah ke Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan langsung saat membuka acara Kongres Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang ke-32 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Ada beberapa pertimbangan Jokowi untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, pasalnya Jawa dinilai telah over populasi, dari 275 juta penduduk di seluruh indonesia pulau jawa memiliki 56 persen penduduk.
“pulau jawa bebannya terlalu berat, populasi nya mencapai 149 juta ada di pulau jawa, padahal kita punya 17 ribu pulau,”ungkapnya saat mengisi sambutan sekaligus membuka acara di Gedung Convention Hall Sempaja, Rabu (22/6/2022).
Tak hanya itu, dari sisi ekonomi pulau jawa berkontribusi dalam Produk Domestik Bruto sebesar 59 persen, Jokowi mengungkapkan bahwa ia ingin aktivitas masyarakat tidak terpusat di pulau jawa.
“Kita ingin merubah itu, jadi bukan lagi jawa sentris melainkan Indonesia sentris,”ujar orang nomer 1 di Indonesia.
Selain itu, Jokowi menjelaskan konsep Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah Future Smart Forest City of Indonesia, seluruhnya menggunakan energi terbarukan terkhusus dari transportasi publik.
“Kalau di IKN, 70 persen itu kawasan hijau, dan 80 persen itu transportasi publik yang berbasis listrik, dan dari tempat yang satu ke tempat lainnya paling tidak 10 menit sudah sampai,”pungkasnya.
(red/mrf).