Etamnews.com – Samarinda. Kegiatan masyarakat di Indonesia, termasuk halnya di Samarinda mulai renggang, masyarakat saat ini terpantau mulai berkegiatan di luar rumah. Setelah pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo, orang-orang juga sudah mulai melepas masker. Hal ini mengikuti perkembangan Covid-19 yang angkanya secara stabil menurun.
Mengenai hal ini, H. Ismid Kusasih, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda menyampaikan rasa terima kasihnya kepada segala pihak yang telah berpatisipasi atas turunnya angka Covid-19.
“Kami dari pihak pemerintah sangat berterima kasih terhadap masyarakat yang telah berpatisipasi dalam penurunan angka Covid-19, penurunan angka Covid-19 ini bukan hanya partisipasi pemerintah, namun ini merupakan kolaborasi yang holistik; semua bersatu padu. Teman-teman media juga, misalnya, telah membantu dalam mensosialisasikan mengenai pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya. Selasa (14/6/22).
Penurunan angka Covid-19 ini, menurut beliau, merupakan sesuatu yang sangat harus dibanggakan. Pasalnya bukan hanya pemerintah melainkan masyarakat juga terlibat aktif dalam menjaga protokol kesehatan.
“Memang, (dalam penanganan) masih banyak yang kurang,” katanya. “Namun itu wajar, bahkan negara-negara maju pun banyak yang juga kewalahan dalam menghadapi pandemi.”ungkapnya.
Meskipun begitu, Ismid mengharapkan bahwa masyarakat agar tetap waspada
“Perlu dicermati bahwa kelonggaran untuk melepas masker itu untuk di ruangan terbuka. Sedang untuk lansia dan pengidap komorbid, diharapkan agar tetap memakai masker,”katanya.
“Yang saya senangi dari masyarakat Samarinda,” lanjutnya. “Protokol kesehatan itu sudah mereka jadikan seperti budaya. Dari masyarakat bahkan ada yang menyatakan ke saya bahwa dia tidak bisa jika pergi keluar rumah tidak memakai masker, artinya sudah ada kesadaran dari masyarakat Samarinda itu sendiri.”lanjut dia.
Terakhir, dia berharap agar angka Covid-19 tetap stabil, sampai nantinya statusnya berubah dari pandemi menjadi endemi.
“Covid-19 mungkin tidak akan hilang,” ujarnya. “Tetapi ketika statusnya berubah dari pandemi menjadi endemi, artinya Covid-19 statusnya sama seperti penyakit-penyakit ringan lain; sama seperti flu dan demam, misalnya. Harapannya, angka Covid-19 akan terus stabil sampai kita mencapai titik itu.”pungkasnya.
(red/maf)