etamnews.com – Samarinda. Pendaftaran dan ujian CPNS sekolah kedinasan telah dilakasanakan dan menjadi domain Kantor Regional VIII Badan Kepegawaian Negara (BKN). Untuk peserta dari wilayah Kaltim dan Kaltara pelaksanaan ujian dipusatkan di BKN Balikpapan.
Sayangnya pelaksanaan ujian yang dilaksanakan hari ini Senin, 13 Juni 2022 harus tercederai dengan beberapa insiden yang justeru dianggap merugikan peserta.
Banyak peserta yang mengeluhkan dan bahkan menganggap ada semacam kecurangan yang dilakukan oleh pihak BKN. Pasalnya ada persyaratan yang tiba-tiba dimunculkan pada saat ujian akan dilaksanakan, padahal sebelumnya persyaratan tersebut tidak pernah ada.
Adalah peserta tes CPNS yang memilih Politeknik Penerbangan (Poltekbang) yang bernama Salsabila, ia merasa sangat dirugikan oleh pihak penyelenggara tes CPNS karena setelah dinyatakan lulus seleksi berkas dan bersiap untuk mengikuti tes, ternyata ditolak oleh panitia seleksi CPNS dengan alasan Kartu Keluarga (KK) masih menggunakan form yang lama dan belum ada scan barcode dalam KK tersebut sebagaimana KK model baru saat ini.
“Kami bingung, kenapa tiba-tiba ada persyaratan seperti itu, padahal kalau memang KK model lama tidak berlaku, kenapa tidak dijelaskan lebih awal. Dan anehnya Salsa lulus seleksi berkas dengan menggunakan KK model lama. Lagipula KK yang kami miliki masih berlaku sehingga kami belum menggunakan KK model baru. Tapi saya selaku orangtua tetap berusaha memenuhi persyaratan dadakan itu. Masalahnya, setelah persyaratan terpenuhi, anak saya tetap tidak bisa ikut tes, dengan alasan tes sudah berjalan selama lima menit. Hanya terlambat lima menit tetapi tidak ada toleransi, padahal kesalahan bukan pada kami, kami hanya korban persyaratan dadakan itu. Memang ada sedikit kesalahan anak saya karena KTP nya ketinggalan, tapi dari pihak BKN mengatakan, kalau tidak bawa KTP atau lupa bawa KTP cukup tunjukkan KK saja, padahal dari pihak Perhubungan tidak mempermasalahkan” Ujar Fauzi dengan nada kesal atas perlakuan panitia seleksi CPNS dari BKN.
Nasib serupa ternyata tidak hanya dialami oleh peserta bernama Salsa tetapi juga dialami oleh puluhan peserta lainnya.
Sebut saja diantaranya peserta tes CPNS atas nama Abil Firnanda yang rencananya akan mengikuti tes sekolah kedinasan pada Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN). Kepada media ini ia menuturkan, bahwa dirinya telah berhasil menyelesaikan tes Kepribadian dan nilainya berada diperingkat teratas, namun ketika dirinya melanjutkan ke – Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), tiba-tiba komputer yang digunakannya mengalami kendala teknis, yakni kursor pada layar komputernya tidak bisa bergerak.
“Saya punya nilai tertinggi pada tes kepribadian, tapi anehnya pada saat mengerjakan TWK baru sepuuh soal, komputer mendadak bermasalah, kursor tidak bisa digerakkan. Sepuluh menit seperti itu, lalu norml kembali, tapi anehnya sekalipun saya mengerjakan sampai selesai nilai saya tidak bertambah, dan stag diangka sekitar 220 dan peringkat saya terus menurun.” Ujar Abil Firnanda peserta asal Kabupaten Berau.
Keadaan yang sama juga dialami peserta tes CPNS IPDN atas nama Fhadil Syifa Arsyi Darjad. Ia menuturkan bahwa ketika tes sedang berlangsung tiba-tiba saja tanpa sebab komputer lock out atau keluar dari website dengan sendirinya, bahkan peristiwa tersebut berlangsung berkali-kali. Ia menambahkan, bahwa dirinya merasa dirugikan karena waktu terus berjalan, sedangkan Fadhil harus berjibaku untuk bisa kembali masuk website.
“Saya bingung, kok bisa websitenya mendadak log out sendiri, dan itu terjadi sampai lebih dari sepuluh kali, saya dirugikan sekali, karena waktu tetap jalan, padahal bukan kesalahan saya. Itu kesalahan sistem dai BKN.” Ujar Fadhil sedih.
Selain kondisi tersebut diatas, ada lagi kondisi yang dialami hampir seluruh peserta, kondisi tersebut adalah dimana tiba-tiba server menjadi down dan tampilan di layar blank dan berwarna putih total.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian dari pihak BKN dalam menyelengarakan seleksi CPNS, karena jika semua informasi tersebut diatas benar adanya, maka dapat mencoreng citra positif BKN sendiri. Bahkan akibat kondisi diatas, banyak pihak berspekulasi adanya indikasi permainan dari pihak BKN.(red.dyt)