Etamnews.com – Samarinda, Memperingati Hari Lingkungan Hidup pada (2/6/2022), Badan Koordinasi HMI Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (Badko HMI Kaltimtara) angkat bicara terkait kerusakan lingkungan di Kaltim.
Wakil Sekertaris Bidang Lingkungan Hidup, Badko HMI Kaltimtara, Budi Santoso mengatakan momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup dunia menjadi bahan Refleksi untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Menurutnya, Lingkungan Hidup adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Namun, ia menilai kerusakan lingkungan yang terjadi karna kesalahan manusia yang kurang menjaga dan melakukan eksploitasi secara terus menerus, kerusakan lingkungan tersebut terjadi di antaranya karna, aktivitas pertambangan, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan.
Ia menyandingkan dengan gaya hidup konsumtif manusia yang menyisahkan limbah yang mencemari lingkungan.
“Banyakanya aktivitas pertambangan yang meninggalkan sisah galian yang sangat terlihat jelas, bahkan aktivitas pertambangan ilegal menjadi penyumbang kerusakan lingkungan dan juga alih fungsi lahan hutan yang menjadi perkebunan yang mengganggu ekosistem yang ada sebelum berganti menjadi perkebunan,”terang Budi. melalui Whatsapp, Senin (6/6/2022).
“Belum lagi masalah limbah rumah tangga yang di hasilkan oleh gaya hidup manusia yang konsumtif, lanjutnya.
Dalam momen hari lingkungan hidup tahun 2022, Budi mengajak masyarakat terkhusunya masyarakat Kaltim dan kaltara untuk membantu pemerintah dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
“Kita seluruh masyarakat harus berperan aktif dalam mencegah kerusakan lingkungan yang ada tidak menjadi semakin parah, seperti tidak menutup mata dan telinga apa bila ada aktivitas pertambangan yang terjadi dekat dengan pemukiman atau tempat yang dekat dengan aktivitas masyarakat umum, dan berani melaporkan, jika aktivitas tersebut ilegal, dan untuk mengurangi limbah yang di hasilkan oleh manusia, mari kita mengurangi penggunaan peralatan dari plastik sekali pakai memilah limbah rumah tangga antara limbah organik dan anorganik, ujarnya.
Tak hanya itu, Budi juga memberikan masukan kepada pemerintah untuk bisa membuat peraturan yang mengendalikan penggunaan bahan plastik sekali pakai. karena menurutnya apabila sampah plastik dapat dikendalikan maka ia beranggapan Kaltim akan bersih dari sampah plastik.
“kita minta pemerintah untuk segera merancang peraturan agar penggunan plastik sekali pakai, agar tidak menjadi limbah, kita bisa contoh beberapa daerah di luar kaltim-kaltara yang sudah membuat payung hukum dan menerapkannya, bahkan di kaltim-kaltara kita bisa mencontoh kota Balikpapan dan Samarinda yang membatasi penggunaan kantong plastik,” ungkap Wasekum LH Badko HMI Kaltimtara.
Budi juga menghimbau bahwa Kader HMI khususnya di wilayah BADKO HMI KALTIM-TARA agar bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mengkampanyekan pentingnya merawat lingkungan hidup. Budi mengaku HMI siap untuk bekerjasama dengan pemerintah maupun pihak lainnya untuk menjaga lingkungan.
“kita kader HMI sebagai kader umat dan kader bangsa siap bekerjasama dengan pemerintah dan pihak lainnya untuk menjaga lingkungan, karna jika kerusakan lingkungan terus terjadi dan menjadi ironi jika kita mewariksan lingkukangan yang telah rusak untuk generasi yang akan datang,”pungkasnya.