etamnews.com – Samarinda. Jajaran petugas Lapas Kelas IIA Samarinda benar-benar menunjukkan komitmennya untuk membersikan Lapas dari Handphone, Pungli dan Narkoba (HALINAR). Keseriusan tersebut ditunjukkan pihak Lapas dengan melakukan beberapa langkah yang ternyata cukup efektif.
Diawali dengan langkah persuasif melalui sosialisasi kepada seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang di lakukan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda (M. Ilham Agung Setyawan). Sosialisasi dilakukan pada hari senin, 19 September 2021 dimulai pukul 08.30 – 09.30 wita.
Dalam sosialisasi tersebut Kalapas yang didampingi Kepala Satuan Pengamanan / KPLP (Tri Haryanto), Kasi Binadik (Pariadi) dan Kasubsi Keamanan (Fauzi Halim) menyampaikan kepada perwakilan WBP dari tiap-tiap blok hunian agar mematuhi semua ketentuan yang berlaku didalam Lapas, secara lugas pria yang juga akrab disapa Ilham itu mengatakan bahwa demi kebaikan bersama agar semua pihak termasuk WBP tidak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku seperti memasukkan handphone, melakukan praktek suap menyuap dan pungli terlebih lagi narkoba.
” Saya sebagai Kalapas menyampaikan kepada saudara-saudara sekalian, demi kebaikan kita bersama mulai saat ini, detik ini mari kita bersihkan lapas dari stigma negatif, karena itu saya ingatkan kepada semua agar jangan coba-coba memasukkan barang-barang larangan didalam lapas, baik itu barang larangan berupa benda-benda tajam (sajam) terlebih lagi handphone dan narkoba. Kepada teman-teman WBP patuhi peraturan, jangan memaksakan diri untuk memasukkan barang-barang tersebut dengan cara mencoba meng-iming-imingi petugas dengan uang atau mencoba melakukan praktek suap menyuap, karena jika sampai ketahuan saya pastikan akan ada sanksi berat atas hal itu.”
Ilham juga meminta kepada seluruh WBP apabila didalam blok-blok hunian terdapat barang-barang larangan agar dengan kesadaran sendiri dapat menyerahkannya kepada petugas, ia juga memberikan jaminan kepada para WBP bahwa apabila barang-barang larangan (handphone) diserahkan secara sukarela maka barang tersebut tidak akan dimusnahkan tetapi akan dikembalikan kepada keluarga WBP yang bersangkutan.
” Dalam kesempatan ini, kami meminta kesadaran teman-teman WBP, kalau memang ada handphone didalam blok ataupun barang-barang larangan lainnya mohon diserahkan kepada petugas secara sukarela, saya menjamin siapapun yang secara sukarela menyerahkan kepada petugas barang tersebut tidak akan dimusnahkan tetapi akan kami kembalikan kepada keluarga saudara. Tetapi jika kami menemukan barang-barang tersebut saat razia, kami pastikan barang tersebut akan langsung dihancurkan. Karena itu sekali lagi saya minta kesadaran saudara untuk bekerjasama membersihkan lapas ini dari semua barang-barang larangan. Saya beri waktu saudara semua sampai pukul 5 sore ini.” Tegas kalapas.
Pengarahan Kakanwil dan Kadivpas Via Zoom
Usai menyampaikan sosialisasi kepada para WBP Kalapas beserta seluruh pejabat struktural langsung mengikuti pengarahan dari Kakanwil Kemenkumham Kaltim (Sofyan) dan Kadivpas (Jumadi) yang dilakukan secara virtual terkait langkah-langkah lanjutan dalam membersihkan Lapas dan Rutan dari barang larangan.
Baik Kakanwil maupun Kadivpas menekankan kepada seluruh jajaran pemasyarakatan se Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara agar memperhatikan serta menjalankan dengan sungguh-sungguh instruksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan terkait zero Halinar.
Pengarahan dan Sosialisasi Kepada Petugas Lapas Kelas IIA Samarinda oleh Kalapas
Sebagai langkah lanjutan dan bentuk kesungguhan dalam menegakkan komitmen Zero Halinar Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda selain menyampaikan pengarahan dan sosialisasi kepada Petugas, pada hari yang sama setelah mendengarkan pengarahan dari Kakanwil dan Kadivpas Kemenkumham Kaltim – Tara sekira pukul 13.00 – 14.00 wita.
Kalapas memberikan penegasan kepada segenap jajaran petugas Lapas Kelas IIA Samarinda, agar menjaga integritas dan komitmen membersihkan lapas dari Handphone, Pungli dan Narkoba. Ia juga mengatakan jika ada petugas yang coba main-main, maka sanksi berat hingga pemecatan akan diterima siapapun petugas yang menghianati komitmen tersebut.
” Saya minta kepada saudara-saudara semua, bersama-sama kita wujudkan Lapas Kelas IIA Samarinda Zero Halinar, jangan ada yang coba main-main, karena instruksi dari pimpinan sudah sangat jelas dan tegas dan kita semua harus melaksanakannya. Kita juga sudah sama-sama mendengarkan bahwa siapapun petugas yang berani main-main, maka sanksi berat sudah menunggu, bahkan bukan tidak mungkin akan dilakukan pemecatan.”
Setelah selesai meyampaikan pengarahan kepada para petugas, selanjutnya dilakukan penandatanganan komitmen bersama seluruh petugas Lapas Kelas IIA Samarinda Zero Halinar.
Penyerahan Handphone Secara Sukarela oleh WBP Kepada Petugas
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh pihak Lapas Kelas IIA Samarinda berbuah manis, persis pada pukul 17.00 wita para WBP melalui perwakilan blok-blok hunian menyerahkan handphone mereka secara sukarela kepada petugas.
Berdasarkan informasi dari KPLP (Tri Haryanto) jumlah handphone yang diserahkan oleh WBP dari 12 blok hunian total berjumlah 38 unit handphone. Menurut Tri (sapaan akrab KPLP), para WBP dengan kesadaran mereka sendiri setelah mendengarkan pengarahan dari Kalapas menyerahkan handphone yang mereka simpan. Tri juga menyampaikan bahwa semua handphone tersebut akan diserahkan kepada keluarga WBP.
” Jadi kami sangat mengapresiasi kerjasama dari teman-teman WBP yang sore ini secara sukarela menyerahkan handphone mereka kepada kami, tentu ini pertanda baik bagi Lapas Kelas IIA Samarinda dalam upaya melaksanakan Zero Halinar. Sesuai dengan komitmen kami, bahwa semua handphone akan kami serahkan kepada keluarga WBP.”
Senada dengan KPLP, Kalapas juga menyambut baik penyerahan handphone oleh WBP kepada petugas. ” Tentu ini patut kita apresiasi ya, ini bentuk kesadaran mereka untuk bersama-sama mewujudkan Lapas Kelas IIA Samarinda Zero Halinar. Saya katakan demikian karena suksesnya tujuan pemasyarakatan tidak hanya ditentukan oleh petugas tetapi juga WBP dan Masyarakat dan hari ini para WBP sudah menunjukkan itu.” ujar Kalapas.
Disinggung mengenai sarana komunikasi bagi WBP, Kalapas menjelaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan Wartelpas sehingga para WBP bisa terus dapat terhubung dengan keluarga mereka.
” Jadi untuk sarana komunikasi, kami sudah siapkan Wartelpas, dan akan terus kami tingkatkan sarana dan prasarananya sehingga fungsinya bisa maksimal.” tandasnya.
Razia dan Penggeledahan Blok Hunian WBP
Meskipun para WBP telah menyerahkan handphone secara sukarela, akan tetapi sebagai upaya untuk memastikan tidak ada lagi handphone tersisa didalam Lapas, para petugas Lapas Kelas IIA Samarinda dengan kekuatan penuh melakukan Razia dan Penggeledahan kepada WBP dan blok hunian.
Razia dilaksanakan pada pukul 22.00 – 00.00 wita. Seluruh blok hunian tanpa menyisakan satupun digeledah oleh petugas. Menurut Kalapas, Razia dan Penggeledahan ini dilakukan tidak hanya untuk membersihkan lapas dari handphone dan barang larangan lainnya tetapi juga sekaligus menertibkan instalasi listrik yang sembrawut akibat ” tangan kreatif ” para WBP.
” Jadi tidak hanya untuk memastikan bahwa saat ini Lapas Kelas IIA Samarinda sudah benar-benar Zero handphone tetapi juga zero dari barang larangan lainnya termasuk menertibkan instalasi listrik yang seringkali ada saja yang tidak sesuai standar akibat ” tangan kreatif para WBP.” ucap kalapas.
Dari razia dan penggeledahan tersebut berhasil ditemukan sejumlah barang larangan berupa beberapa unit handphone, senjata tajam buatan dan juga dilakukan penertiban instalasi listrik. Barang larangan hasil temuan razia dan penggeledahan kemudian dilaporkan kepada pimpinan untuk selanjutnya dibuatkan berita acara pemusnahan dan dilakukan pemusnahan.
Penyerahan Handphone milik WBP kepada Pihak Keluarga WBP
Sesuai dengan komitmen Kalapas Kelas IIA Samarinda, sehari setelah penyerahan handphone oleh para WBP (21/09/2021) para petugas menyerahkan handphone tersebut kepada masing-masing keluarga WBP. penyerahan tersebut dilakukan secara bertahap mulai pagi hingga sore hari dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Kalapas Kelas IIA Samarinda menyampaikan bahwa pihaknya merasa cukup lega setelah semua proses pelaksanaan Zero Halinar dilaksanakan, namun demikian ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan razia rutin dan penggeledahan secara berkala guna menjaga agar apa yang sudah dilaksankan bisa terus berjalan secara konsisten.