etamnews.com – Samarinda. Musibah memilukan yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang nampaknya benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi segenap institusi pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Meskipun demikian memilukan, akan tetapi peristiwa yang menelan korban jiwa sebanyak 44 orang dan 78 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengalami luka berat itu menjadi momentum untuk melakukan evaluasi sekaligus proyeksi bagi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan seluruh perangkat yang ada dibawahnya khususnya Lapas dan Rutan.
Lapas Kelas IIA Samarinda misalnya, menjadikan peristiwa tersebut sebagai peringatan bagi mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa (kebakaran didalam lapas). Karena itu dalam dua hari terakhir petugas Lapas yang bermarkas di bilangan Jl. Jenderal Sudirman tersebut melakukan pengecekan dan penertiban instalasi listrik baik didalam blok hunian WBP maupun di lingkungan kantor Lapas. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan jajaran Petugas Lapas Kelas IIA Samarinda hari ini Jum’at 10 September 2021.
Penertiban Instalasi Listrik Hingga Penggeledahan dan Razia Blok Hunian WBP.
Setelah sehari sebelumnya (9/9/2021) dilakukan pengecekan dan penertiban instalasi listrik di blok hunian WBP (blok Narkoba) hari ini Jum’at 10 September 2021, para petugas Lapas kembali melakukan pengecekan dan penertiban instalasi listrik di blok hunian WBP (blok Kriminal), tidak hanya itu, para petugas juga melakukan razia untuk mengentaskan barang-barang larangan didalam Lapas sebagai upaya deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban, kemudian para petugas Lapas langsung mengarahkan para WBP untuk melakukan kegiatan Jum’at bersih yakni dengan membersihkan blok-blok hunian dan lingkungan sekitar blok hunian.
Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda (M. Ilham Agung Setyawan) memimpin langsung kegiatan tersebut bersama Kepala Satuan Pengamanan Lapas (Tri Haryanto) yang juga merangkap sebagai Plt. Kasi Administrasi Kemanan dan Ketertiban sebagai koordinator lapangan.
Para petugas Lapas memeriksa setiap detail instalasi listrik yang ada di dalam dan luar blok hunian dan menertibkan instalasi listrik yang dianggap dapat membahayakan para WBP. Setelah penertiban instalasi listrik selesai dilaksanakan, selanjutnya petugas melakukan penggeledahan blok hunian dan melakukan razia terhadap WBP, ini dimaksudkan sebagai deteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban, dalam penggeledahan dan razia tersebut para petugas menyita sejumlah barang-barang larangan seperti senjata tajam buatan, satu unit handphone dan charger dan beberapa barang larangan lainnya.
M. Ilham Agung Setyawan menyampaikan bahwa, pihaknya dalam dua hari ini melakukan pengecekan seluruh instalasi listrik dan juga melakukan penggeledahan blok hunian dan razia terhadap para WBP.
” Dua hari ini kami melakukan pengecekan dan penertiban instalasi listrik, ini merupakan tindak lanjut atas instruksi yang diberikan oleh pimpinan kami di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan juga instruksi dari Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kaltim. Tujuannya adalah untuk melihat kemungkinan adanya instalasi listrik yang sudah tidak layak lagi atau barangkali sudah harus dilakukan peremajaan terhadap instalasi listrik yang ada. Kemudian kami juga melakukan penggeledahan blok hunian sekaligus melakukan razia terhadap para WBP, ini juga penting untuk dilakukan sebagai langkah atau upaya deteksi dini tehadap adanya potensi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.” Tuturnya.
Sementara itu Kepala Satuan Pengamanan Lapas Tri Haryanto, yang juga koordinator lapangan dalam kegiatan tersebut ketika disinggung mengenai hasil dari kegiatan yang dilaksankan, ia menjelaskan bahwa berdasarkan pengecekan instalasi listrik secara umum semua masih dalam kondisi yang cukup baik dan masih layak sehingga belum diperlukan peremajaan/penggantian instalasi, dirinya juga menambahkan bahwa meskipun instalasi yang ada masih dalam kondisi yang baik, pihaknya juga melakukan penertiban penggunaan listrik didalam blok-blok hunian.
” Jadi berdasarkan pengecekan yang kami lakukan kondisi instalasi listrik yang ada masih terbilang cukup baik dan masih layak, sehingga belum diperlukan penggantian atau peremajaan instalasi, namun demikian kami tetap melakukan penertiban khususnya dalam hal penggunaan listrik. Kemudian dalam kegiatan penggeledahan dan razia, kami juga mengamankan beberapa barang larangan seperti senjata tajam buatan, satu unit handphone dan charger serta barang-barang lainnya yang dianggap perlu untuk diamankan atau disita. Tentu ini semua kami lakukan untuk kebaikan bagi warga binaan kami yang ada di Lapas Kelas IIA Samarinda ini.” Ujarnya.
Jumat Bersih
Setelah penertiban instalasi listrik dan penggeledahan serta razia rutin selesai, oleh petugas, para WBP diarahkan untuk membersihkan blok hunian masing-masing, hal ini dillakukan untuk mendisiplinkan para WBP agar selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sehingga mereka dapat terhindar dari berbagai penyakit.
Kalapas menjelaskan bahwa dengan kondisi over kapasitas ini, para WBP harus tidur dalam kondisi berdesak -desakan dan menurutnya jika kebersihan dalam blok hunian tidak dijaga, dapat dipastikan para WBP akan sangat rentan terkena penyakit.
” Kami menggalakkan kegiatan Jum’at bersih, ini sangat penting karena Lapas ini over kapasitas, satu blok hunian harusnya hanya di huni 20 orang saja, tapi dengan kondisi saat ini per blok di huni sebanyak 80 hingga 90 orang WBP.”
Kalapas juga menjelaskan bahwa kapasitas atau daya tampung maksimal Lapas Kelas IIA Samarinda hanya 217 orang saja, akan tetapi saat ini sudah di huni lebih dari 800 orang WBP.
” Perlu kami sampaikan bahwa dari 11 blok hunian, Lapas Kelas IIA Samarinda ini kapasitas aslinya hanya bisa menampung 217 orang saja, tapi sekarang sudah di isi lebih dari 850 orang. Karena itu kami melakukan berbagai upaya agar keadaan di dalam Lapas bisa tetap aman dan kondusif dan yang terpenting lagi adalah para WBP tetap sehat, untuk itulah kami galakkan kegiatan Jum’at bersih, selain kegiatan kebersihan rutin harian yang dilakukan oleh WBP di blok masing-masing.” Tandasnya.
Pengarahan Kalapas Kepada WBP
Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda M. Ilham Agung Setyawan didampingi Kepala Satuan Pengamanan Lapas (Tri Haryanto), Kepala Seksi Pembinaan Narapidana (Pariadi) dan sejumlah pejabat struktural serta staf, usai pelaksanaan kegiatan penertiban instalasi listrik, penggeledahan dan razia serta Jum’at bersih, memberikan pengarahan kepada seluruh WBP di Lapangan Lapas Kelas IIA Samarinda.
Kalapas memberikan pengarahan terkait pentingnya agar para WBP selama didalam Lapas untuk membiasakan diri menjaga kedisiplinan, kebersihan dan ketertiban serta mematuhi setiap aturan yang berlaku didalam Lapas. Pria lulusan Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) angkatan tahun 1996 itu menyampaikan, bahwa dirinya beserta jajaran memiliki tugas untuk melakukan pembinaan terhadap WBP berdasarkan konsep dan tujuan pemasyarakatan.
” Perlu Saya sampaikan kepada saudara-saudara sekalian, bahwa kami berada disini sebagai petugas Lapas mewakili pemerintah untuk melakukan pembinaan kepada saudara-saudara sekalian. Karena itulah disusun program pembinaan baik Pembinaan Kepribadian maupun Pembinaan Kemandirian. Akan tetapi semua program tersebut tidak akan berguna sama sekali jika saudara-saudara sekalian tidak berusaha untuk merubah diri saudara, tidak ada yang bisa merubah diri saudara selain saudara sendiri. Karena itu, saya sebagai Kalapas berharap agar selama menjalani masa pembinaan ini, saudara bisa memanfaatkan waktu untuk belajar mendisiplinkan diri, menjaga ketertiban, kebersihan dan mematuhi semua aturan yang berlaku. Kalau saudara sudah terbiasa disiplin, mebiasakan diri hidup sehat, tertib dan mematuhi semua aturan yang berlaku, tentu pemerintah akan memberikan reward kepada saudara, berupa remisi, pembebasan bersayarat dan hak-hak lainnya sebagaimana diatur dalam UU 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan aturan turunannya. Saudara berubah menjadi lebih baik itulah yang diharapkan oleh sistem pemasyarakatan.” Ungkap Kalapas yang disambut tepuk tangan para WBP. (red.hai)