etmanews.com – IT. Nikon Z fc adalah kamera mirrorless dengan sensor APS-C 21 MP dengan desain seperti kamera film. Desain kamera ini inspirasi dari Nikon FM2, kamera film yang populer di tahun 1980-1990-an.Bedanya Z fc terasa lebih ringan, karena tidak terbuat dari full logam, tapi bagian atas (top plate-nya saja).
Dari belakang Nikon Z fc baru terlihat seperti kamera modern pada umumnya, memiliki banyak tombol dan layar yang bisa diputar ke samping atau di lipat ke dalam. Jendela bidik yang dimiliki yaitu jendela bidik elektronik seperti kamera mirrorless lainnya.
Nikon Z fc ini bisa disetting dengan dua cara, cara modern dan cara retro. Untuk cara modern, tersedia tuas untuk mengganti mode ke P (Program), A (Aperture Priority), dan S (Shutter Priority). Saat mode-mode ini aktif, roda ISO, shutter speed yang terletak di atas kamera tidak aktif atau tidak ada efeknya. Sedangkan jika ingin mode retro seperti kamera film, tuas bisa digeser ke M (Manual) dan dari sana kita dapat mengatur shutter speed dan ISO langsung dari roda diatas kamera, dan bukaan/aperture dari dial di bagian depan.
Layar LCD berukuran 3 inci dan bisa diputar disamping dan kedepan, memudahkan untuk vlogging, selfie dan memotret dari berbagai arah. Z fc ini adalah kamera Nikon Z pertama yang memiliki Layar LCD putar seperti ini. Jendela bidik elektronik juga tersedia dan memiliki desain bulat seperti kamera zaman film, resolusinya tidak terlalu tinggi yaitu 2 jutaan titik, tapi ukurannya besar dan lapang saat diintip.
Pengalaman mengunakan untuk street & urban portrait
Saya berkesempatan mengunakan kamera ini dalam photo walk bersama teman saya Evita (ig @evitakezia). Kesan pertama saya saat menggenggam kamera ini tidak seberat yang saya bayangkan, cukup ringan karena dia tidak seperti kamera Nikon FM2 yang full metal, tapi dia ada campurannya. Di bagian atas (top plate-nya) mengunakan logam tapi dibagian bawah mengunakan bahan plastik sehingga menjadi lebih ringan, kurang lebih 390gram saja.
Saat saya menggengam seperti ini, karena desainnya yang flat/datar, tidak ada pegangan/grip seperti Nikon Z yang lain seperti Z50 atau Z6, maka ada resiko slip, terutama saat kita mengunakan satu tangan saat memotret vertikal.
Jadi saya sangat menganjurkan bagi teman-teman yang membeli kamera ini untuk sekalian membeli gripnya supaya lebih stabil saat memegang kamera ini.
Soal kinerja autofokus dan pengalaman saya memotret, itu cukup menyenangkan karena kamera ini menurut saya sangat responsif, autofokusnya cepat, dan juga punya face dan eye detection. Sehingga saat saya memotret Evita, meskipun ia mengunakan masker, tapi tetap bisa mendeteksi mata dan wajahnya sehingga autofokusnya kebanyakan sangat cepat dan akurat.
Lensa yang saya gunakan adalah lensa special edition Nikon Z 28mm f/2.8. Dalam pengalaman saya mengunakan lensa ini, saya cukup senang karena ukurannya cukup kecil, cukup ringan, dan autofokusnya cepat dan tidak berisik. Tapi dari segi ketajamannya, ia tidak lebih baik dibandingkan dengan lensa-lensa Nikon seri S yang pernah saya coba seperti Nikon S 50mm f/1.8 dan 50mm f/1.2.
Kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera Nikon Z fc ini dengan picture control Portrait ini menurut saya bagus dan kelihatannya alami. Dan performa ISO tingginya cukup bagus. Saya sering harus mengunakan ISO 1600-3200 dan hasilnya tetap bagus meskipun ada noise yang mulai muncul, tapi tidak mengganggu warna dan ketajamannya.
Kamera ini juga bisa merekam video sampai dengan 4K 30p, tapi yang menarik bagi saya adalah ia bisa merekam Full HD dengan slow motion 4x atau 120fps.
Yang juga saya senangi dari kamera ini adalah adanya layar LCD yang bisa diputar ke segala arah, seperti ini yang sangat membantu saat saya memotret secara vertikal. da n yang pasti sangat membantu bagi teman-teman yang suka merekam video karena bisa diputar kedepan untuk selfie/vlogging dan saat tidak dipakai kita bisa lipat kedalam untuk melindungi, selain itu bisa digunakan untuk memotret dengan jendela bidik.
Jendela bidik ini hanya 2.3 juta titik resolusinya, tapi setelah saya mencobanya ternyata ukurannya cukup besar jadi sangat nyaman sekali, lapang sekali, dan saya yakin teman-teman juga suka mengunakannya, terutama di keadaan outdoor yang terik banget sehingga tidak silau. dan memberikan kesan seperti memotret dengan kamera film di zaman dulu.
Selain itu, yang mungkin menjadi concern bagi teman-teman yang mengunakan kamera mirrorless yang
berukuran kecil adalah kapasitas baterainya. Saya telah memotret dalam photo walk ini sekitar 336 foto dan beberapa video clip tapi saya melihat indikator baterainya masih full.
Jadi ini melebihi spesifikasi kamera yang menyatakan baterainya hanya cukup 300, tapi ternyata bisa lebih. Jika ternyata kurang bisa di charge langsung dengan kabel USB-C.
Yang disayangkan dari kamera Nikon Z fc
Dibandingkan dengan kamera Nikon Z yang lain, Z fc tidak memiliki built-in stabilization seperti Nikon Z5, dan tidak memiliki built-in flash seperti Z50. Sayangnya juga, Z fc memiliki mic jack untuk audio external tapi tidak memiliki Headphone jack untuk monitoring audio.
Hati kecil saya juga berharap ada versi Nikon Z f atau full frame di masa depan, karena sensor full frame muat di dalam body kaera Z fc ini, dan sebagian besar lensa Nikon Z yang tersedia adalah untuk full frame, termasuk lensa 28mm f/2.8 yang saya gunakan ini. Soal lensa, saat ini pilihan lensa native untuk Nikon Z APS-C (DX) juga belum banyak, baru dua yaitu lensa 16-50mm, 55-250mm, dikabarkan nanti akan tambah satu lagi yaitu lensa Z 18-140mm.
Tapi pengguna Z fc ini bisa mengunakan lensa Z untuk full frame, seperti 28mm f/2.8 ini, atau pasang lensa DSLR Nikon dengan adapter F to Z. dan ada beberapa lensa dari pihak ketiga misalnya TTArtisan yang manual fokus & Viltrox yang autofocus.
Rekomendasi
Desain kamera retro yang menarik untuk dipandang, cocok digunakan untuk street, candid portrait dan lifestyle. Fitur videonya juga sudah cukup baik dengan kemampuan merekam 4K dan kinerja autofokus yang cukup baik.
Saat review ini ditulis, kamera Nikon Z fc ini sudah bisa dipesan (pre-order) dengan harga Rp 13.999.000 body-only atau Rp 15.999.000 dengan lensa kit 16-50mm. Akan ada bonus baterai ekstra jika masih tersedia.
Sumber : Infofotografi