Etamnews.com – Sejumlah negara sudah mencabut aturan wajib menggunakan penutup wajah atau masker meski pandemi virus corona masih berlangsung. Hal ini mereka ambil setelah berhasil menekan laju penularan dan memvaksinasi sebagian warganya.
Tidak setiap negara berada dalam situasi yang sama ketika menghadapi pandemi. Beberapa negara yang sudah mencabut kewajiban memakai masker, seperti Israel, kembali menerapkan penggunaan masker setelah terdeteksi penularan varian baru virus corona.
Berikut ini beberapa negara yang telah mencabut kewajiban memakai masker yang kami himpun dari berbagai sumber:
1. Amerika Serikat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada 13 Mei kemarin mengumumkan bahwa setiap orang yang sudah divaksinasi dapat melanjutkan aktivitas tanpa mengenakan masker atau menjaga jarak secara fisik, termasuk saat menggelar pertemuan di dalam ruangan.
2. Denmark
Pada 14 Juni, pemerintah Denmark mengumumkan bahwa masker wajah tidak lagi diperlukan kecuali saat berada di angkutan umum.
Otoritas Kesehatan Denmark tetap meminta masker dipakai khususnya di tempat yang terjadi infeksi dan ada peningkatan risiko yang dirasakan. Oleh karena itu, masker wajah tetap wajib dipakai di rumah sakit, ruang tunggu dokter, tempat tes virus corona, pusat vaksinasi, dan pada penerbangan masuk dan keluar Denmark.
3. Prancis
Pemerintah pada 17 Juni mengumumkan protokol pencegahan terhadap pandemi virus corona tidak lagi wajib dilakukan di luar ruangan setelah mendapat saran dari para ahli kesehatan dan berkurangnya jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit.
Namun, masker tetap harus dipakai di sebagian besar tempat kerja, di toko-toko, di transportasi umum, dan di ruang terbuka tempat banyak orang berkumpul, seperti di stadion.
4. Islandia
Pemerintah Islandia merelaksasi protokol kesehatan di negara itu pada 26 juni kemarin. Masker tidak lagi wajib dan begitu juga jarak sosial. Batasan jumlah orang yang diperbolehkan berkumpul juga telah dicabut.
Islandia dinilai telah memerangi wabah Covid-19 dengan cukup baik melalui sistem pengujian dan penelusuran yang ketat, serta dengan menerapkan tindakan penguncian beberapa kali dalam setahun terakhir untuk mengekang lonjakan infeksi.
5. Spanyol
Mulai 26 Juni, orang Spanyol diizinkan untuk membuang masker wajah mereka sesuai aturan baru yang mengizinkan orang untuk keluar rumah tanpa masker, asalkan jarak 1,5 meter dapat diamati.
Namun, wajib untuk membawa masker wajah setiap saat sehingga dapat dipakai dalam situasi di mana jarak sosial tidak dapat dipertahankan
6. Italia
Seluruh Italia bebas masker pada 28 Juni, menandai tonggak dramatis bagi negara Eropa pertama yang terkena pandemi pada Februari tahun lalu. Namun Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza meminta publik tetap berhati-hati karena pandemi belum sepenuhnya selesai dan ancaman varian baru.
7. Korea Selatan
Pemerintah Korea Selatan mengizinkan warga yang telah di vaksin, meskipun baru satu dosis, untuk melepaskan maskernya saat berada di luar ruangan mulai Juli.
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan semua tindakan karantina akan disesuaikan setelah lebih dari 70 persen penduduk menerima dosis pertama mereka.
8. Hungaria
Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban mengklaim pemerintahannya telah berhasil mengendalikan pandemi COVID-19. Dalam sebuah jumpa pers pada Jumat (21/5), Orban menyebut Hungaria telah memvaksinasi hampir 5 juta warga.
Ia menambahkan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berpisah dengan penggunaan masker di tempat umum.
“Selamat tinggal, masker. Ini berarti kita telah berhasil mengalahkan pandemi gelombang ketiga,” ujarnya.
9. Yunani
Negara yang secara resmi mencabut aturan wajib masker di luar ruangan. Kini, adalah Yunani yang telah bersiap untuk mengakhiri pembatasan kegiatan sosial.
Meski demikian, otoritas berwenang tetap mewajibkan masyarakat menggunakan masker di dalam ruangan dan luar ruangan dengan kerumunan padat, seperti dikutip Reuters, Kamis (24/6).
Yunani sendiri dianggap telah melewati gelombang pertama COVID-19 dengan cukup baik. Namun, terpaksa kembali lockdown di bulan November usai wabah kembali bangkit’ dengan catatan lonjakan kasus yang cukup tinggi.
“Gambaran epidemiologis negara yang membaik jelas dan menyenangkan,” kata Vana Papaevangelou, anggota komite pakar penyakit menular yang memberi nasihat kepada pemerintah setempat.
Pemimpin sayap kanan itu juga menyebut akan mencabut sebagian besar pembatasan Covid -19, termasuk jam malam. Orban mengatakan, publik dapat mengadakan pertemuan hingga 500 orang.
10. Australia
Australia juga salah satu negara yang sangat cepat dan tanggap menghadapi COVID-19. Saat kasus semakin melebar, Pemerintahnya langsung melakukan lockdowncsecara ketat untuk pengendalian.
Warganya pun taat mengikuti protokol kesehatan sehingga kasus positif di negara tersebut dengan cepat tertanggulangi. Oleh karenanya, Australia pun sudah mengizinkan turis masuk ke negaranya, tapi hanya dari negara yang sudah bebas COVID-19 seperti Selandia Baru.
Dengan penanggulangan yang baik ini, saat ini warganya tidak diwajibkan menggunakan masker saat melakukan aktivitasnya. Meski demikian, saat melakukan perjalanan dengan transportasi umum dan saat berada di rumah sakit, publik diminta untuk tetap memakai masker.
11. Selandia Baru
Berkat penanganan COVID-19 yang baik, Selandia Baru ada di daftar selanjutnya. Sampai saat ini, Selandia Baru tercatat hanya melaporkan 26 kasus kematian karena COVID-19.
12. Bhutan
Meski lokasinya berbatasan dengan India dan China, Bhutan berhasil mengendalikan COVID-19 tanpa lockdown ketat. Bhutan juga telah berhasil memvaksinasi lebih dari 90 persen populasi orang dewasa dalam dua minggu. Oleh karenanya, Bhutan sudah tidak lagi mewajibkan warganya untuk memakai masker di luar ruangan.
13. China
Negara pertama yang melaporkan kasus COVID-19 ini ternyata sekarang sudah tidak lagi mewajibkan pemakaian masker. Hampir semua warga China sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
China juga diketahui telah membuka tempat pariwisata, seperti taman hiburan, restoran, hingga hotel.
Negara-negara tersebut diatas sukses mengendalikan Covid-19 sehigga masyarakatnya dapat kembali menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya. Pertanyaannya, Indonesia Kapan..?? entahlah, yang pasti kita semua berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi Virus yang membelenggu seluruh aspek kehidupan masyarakat. teratasi dan hidup dapat kembali normal.
Editor : Harman Al Idrus