• Home
  • Profil
  • Tim Redaksi
  • Kesehatan
  • Sport
  • Politik
  • Parlementaria
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Berita Daerah
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Berita Kaltim
  • Edukasi
  • Internasional
  • Kementerian Hukum dan HAM Kaltim
    • Divisi Administrasi
    • Divisi Pemasyarakatan
    • Divisi Pelayanan Hukum
    • Divisi Imigrasi
  • Lapas Kelas IIA Samarinda
  • Sosial Budaya
  • Video
  • Galery Foto
  • Historia Nusantara
Minggu, September 24, 2023
Etam News
Advertisement
  • Home
  • Profil
  • Tim Redaksi
  • Kesehatan
  • Sport
  • Politik
  • Parlementaria
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Berita Daerah
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Berita Kaltim
  • Edukasi
  • Internasional
  • Kementerian Hukum dan HAM Kaltim
    • Divisi Administrasi
    • Divisi Pemasyarakatan
    • Divisi Pelayanan Hukum
    • Divisi Imigrasi
  • Lapas Kelas IIA Samarinda
  • Sosial Budaya
  • Video
  • Galery Foto
  • Historia Nusantara
  • Home
  • Profil
  • Tim Redaksi
  • Kesehatan
  • Sport
  • Politik
  • Parlementaria
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Berita Daerah
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Berita Kaltim
  • Edukasi
  • Internasional
  • Kementerian Hukum dan HAM Kaltim
    • Divisi Administrasi
    • Divisi Pemasyarakatan
    • Divisi Pelayanan Hukum
    • Divisi Imigrasi
  • Lapas Kelas IIA Samarinda
  • Sosial Budaya
  • Video
  • Galery Foto
  • Historia Nusantara
No Result
View All Result
Etam News
No Result
View All Result
Home Internasional

Kasus Covid – 19 Di Malaysia Bertambah, Pemerintah Di Raja Malaysia Berlakukan Lockdown Total.

etam by etam
Mei 31, 2021
in Internasional
0

Sumber : Malaysia Kini

0
SHARES
9
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Etamnews.com – Sebuah kajian menyebutkan bahwa pada Pemilihan Umum di negara bagian Sabah atau yang oleh masyarakat Malaysia lebih dikenal dengan istilah “Pilihan Raya Negara” (PRN) tahun lalu memicu 2.979 kasus Covid-19 yang diharapkan pada minggu pertama berakhir, begitu menurut sebuah kajian yang diterbitkan Kamis lalu (27/05/2021).

Berdasarkan kajian, bahwa kasus tersebut  mencakup 70 persen kasus baru yang dilaporkan di negara bagian itu pada 26 September (hari pemungutan suara) hingga 12 Oktober 2020, ketika pemerintah mulai memberlakukan perintah pengendalian gerakan bersyarat (PKPB) di Sabah dan beberapa negara bagian lainnya.

Disebutkan pula dalam kajian tersebut bahwa jumlah kasus berbeda-beda menurut distrik. Di antara distrik dengan kasus tertinggi adalah distrik Semporna (95,7 %), Tawau (79,5 %) dan Lahad Datu (96,7 %).

Di luar Sabah, kajian tersebut memperkirakan 64,4 persen kasus baru selama periode tersebut yang dapat dikaitkan dengan efek dari pelaksanaan dari PRN, dengan tambahan 1.741 kasus.

Ini menjadikan total 4.720 kasus nasional terkait dengan PRN.

Sebagian besar kasus dilaporkan di daerah perkotaan di semenanjung seperti distrik Petaling, Kuala Lumpur dan Johor, tetapi semua 114 distrik di luar Sabah yang memiliki kasus Covid-19 pada saat itu mengalami efek limpahan sampai batas tertentu.

“menurut perkiraan kami, meningkatnya kasus Covid – 19 ini bukan karena tren yang ada, upaya pemantauan dan / atau kebijakan pencegahan. Perkiraan ini menunjukkan kemungkinan adanya kerumunan massa dalam jumlah yang banyak di satu daerah sehingga berakibat pada tersebarnya virus corona di seluruh negeri. Demikian ungkap salah satu tim peneliti dari  PLOS Computational Biology.

Ia juga menyatakan bahwa adanya pelonggaran kebijakan pembatasan kegiatan publik perlu dipertimbangkan dengan hati-hati, bahkan pada saat infeksi Covid rendah sekalipun, oleh karena itu social distancing harus terus di galakkan secara ketat dan sangat penting untuk menjaga agar tidak terjadi kerumunan. Demikian menurut penulis hasil penelitian.

Kajian tersebut menurutnya didasarkan pada grafik tentang tren Covid -19 di Malaysia dari 22 Maret hingga 12 Oktober – yaitu sehari sebelum dimulainya Social Distancing di Kuala Lumpur, Putrajaya, Selangor, dan Sabah.

Penelitian dilakukan oleh kelompok yang sebagian besar anggotanya berada di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock, Universitas Nasional Singapura. Hal itu bertujuan menjadikan Sabah PRN sebagai studi kasus untuk mengkaji bagaimana publik gathering dapat menyebabkan penyebaran Covid-19.

Studi ini dipublikasikan di jurnal PLOS Computational Biology.

 

Penularan besar

Studi tersebut menyebutkan bahwa dari 10 Juni hingga hari pemungutan suara pada 26 September tahun lalu, hanya ada sekitar 16 kasus baru dalam sehari di Malaysia.

Namun, 17 hari kemudian – setelah PRN hingga berlakunya social distancing – meningkat menjadi 190 kasus sehari, dengan sekitar 154 kasus dilaporkan di Sabah.

PRN Sabah diadakan setelah mantan menteri utamanya Musa Aman mencoba menggulingkan pemerintah negara bagian melalui peralihan dukungan anggota dewan pada 29 Juli 2020.

Menteri utama saat itu, Shafie Apdal kemudian mengumumkan majelis negara bagian. Hal itu menggagalkan upaya dan membuka jalan bagi penyelenggaraan PRN.

Mengutip laporan di media, studi tersebut mencatat risiko Covid -19 di Sabah pada awalnya rendah, dibantu oleh tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap prosedur operasi standar – seperti memakai masker, social distancing, dan pemeriksaan suhu tubuh secara berkala.

Namun, adanya kerumunan di area terbuka yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan adanya kerumunan melebihi batas 250 orang di area tertutup, telah meningkatkan risiko penularan.

“Meskipun kebijakan diubah dengan cepat, dengan membatasi 30 peserta untuk pembicaraan politik, tingkat infeksi yang tinggi dari epidemi serta peningkatan risiko penularan cukup untuk menyebabkan peningkatan kasus pasca-PRN di negara bagian itu,” kata studi tersebut. .

Menurut hasil penelitian tersebut, bahwa bertambahnya kasus Covid 19 di Malaysia juga disebab karena adanya perjalanan lintas negara bagian setelah PRN dan penundaan upaya untuk mencegah penyebaran, menyebabkan mereka yang kembali dari Sabah memicu wabah baru di negara bagian lain.

Sebelumnya, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengakui keterkaitan antara kegiatan kampanye di Sabah dan gelombang ketiga penularan Covid-19 di Malaysia yang berlanjut hingga hari ini.

Pemerintah kemudian mengumumkan keadaan darurat di beberapa tempat untuk menunda pemilu di tiap-tiap negara bagian. Itu diikuti oleh keadaan darurat nasional mulai 11 Januari 2021.

Kemarin (Jumat, 28/05/2021), pemerintah Malaysia resmi mengumumkan pemberlakuan locdown total secara nasional selama dua minggu mulai Selasa ini (1 Juni 2021). (red.hai)

Loading

Previous Post

Next Post

etam

etam

Next Post

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Nama Kuliner Ayam Ganja Resmi Dilarang, Pemilik Resep Pertama : Dulu Ayam Sambal Mangga

Nama Kuliner Ayam Ganja Resmi Dilarang, Pemilik Resep Pertama : Dulu Ayam Sambal Mangga

Juli 21, 2022
DPRD Kaltim Gelar RDP Mengenai 21 IUP Terindikasi Palsu, Berikut Daftar Lengkap Perusahaan Terkait

DPRD Kaltim Gelar RDP Mengenai 21 IUP Terindikasi Palsu, Berikut Daftar Lengkap Perusahaan Terkait

Juli 13, 2022
Merasa Ditipu PT EBS, Investor PMA Minta Penegakkan Hukum Seadil-adilnya

Merasa Ditipu PT EBS, Investor PMA Minta Penegakkan Hukum Seadil-adilnya

Agustus 9, 2022
MENGENAL KEPALA KESATUAN PENGAMANAN LAPAS KELAS IIA SAMARINDA, SUKARDI, SH., MH.

MENGENAL KEPALA KESATUAN PENGAMANAN LAPAS KELAS IIA SAMARINDA, SUKARDI, SH., MH.

Januari 30, 2023

1
IKN Menantang Loyalitas ASN

IKN Menantang Loyalitas ASN

0

Washington prepares for Donald Trump’s big moment

0

CS:GO ELeague Major pools and tournament schedule announced

0
IKN Menantang Loyalitas ASN

IKN Menantang Loyalitas ASN

September 9, 2023
Tambang Ilegal Masih Marak di Sekitar IKN, LSM Guntur Akan Surati Pansus DPRD Kaltim

Tambang Ilegal Masih Marak di Sekitar IKN, LSM Guntur Akan Surati Pansus DPRD Kaltim

Mei 24, 2023
Area Sekitar IKN Masih Marak Tambang Ilegal, Semua Aparat Hukum Tutup Mata

Area Sekitar IKN Masih Marak Tambang Ilegal, Semua Aparat Hukum Tutup Mata

Mei 19, 2023
Kasus Bronjong ‘Menguap’ Ada Apa Dengan Penegak Hukum Di Penajam ?

Kasus Bronjong ‘Menguap’ Ada Apa Dengan Penegak Hukum Di Penajam ?

Mei 16, 2023

Recent News

IKN Menantang Loyalitas ASN

IKN Menantang Loyalitas ASN

September 9, 2023
Tambang Ilegal Masih Marak di Sekitar IKN, LSM Guntur Akan Surati Pansus DPRD Kaltim

Tambang Ilegal Masih Marak di Sekitar IKN, LSM Guntur Akan Surati Pansus DPRD Kaltim

Mei 24, 2023
Area Sekitar IKN Masih Marak Tambang Ilegal, Semua Aparat Hukum Tutup Mata

Area Sekitar IKN Masih Marak Tambang Ilegal, Semua Aparat Hukum Tutup Mata

Mei 19, 2023
Kasus Bronjong ‘Menguap’ Ada Apa Dengan Penegak Hukum Di Penajam ?

Kasus Bronjong ‘Menguap’ Ada Apa Dengan Penegak Hukum Di Penajam ?

Mei 16, 2023
  • Home
  • Profil
  • Tim Redaksi
  • Kesehatan
  • Sport
  • Politik
  • Parlementaria
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Berita Daerah
  • Berita Kaltim
  • Edukasi
  • Internasional
  • Kementerian Hukum dan HAM Kaltim
  • Lapas Kelas IIA Samarinda
  • Sosial Budaya
  • Video
  • Galery Foto
  • Historia Nusantara

© 2021 - etamnews.com - Designed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Tim Redaksi
  • Kesehatan
  • Sport
  • Politik
  • Parlementaria
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Berita Daerah
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Berita Kaltim
  • Edukasi
  • Internasional
  • Kementerian Hukum dan HAM Kaltim
    • Divisi Administrasi
    • Divisi Pemasyarakatan
    • Divisi Pelayanan Hukum
    • Divisi Imigrasi
  • Lapas Kelas IIA Samarinda
  • Sosial Budaya
  • Video
  • Galery Foto
  • Historia Nusantara

© 2021 - etamnews.com - Designed by Tokoweb.co