Etamnews.com – Samarinda. Pandemi Covid – 19 memang telah melahirkan anomali dalam kehidupan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Banyak hal-hal baru yang tidak biasa dilakukan, namun karena wabah virus corona yang semakin menggila menyebabkan mereka suka atau tidak suka harus melakukan kebiasaan baru yang mungkin sebelumnya tidak pernah dilakukan. Sebut saja misalnya dalam hal peribadatan, umumnya umat Islam melaksanakan Sholat Iedul Fitri di masjid-masjid, akan tetapi saat Pandemi terjadi sejak Maret tahun lalu, nyaris tidak ada yang melaksanakan Sholat Ied di masjid, lantaran dikhawatirkan dapat menambah angka penyebaran virus mematikan tersebut.
Keadaan anomali demikian tidak hanya terjadi dalam kehidupan bebas, tetapi juga terjadi dalam kehidupan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di dalam Lapas dan Rutan, tidak terkecuali Lapas Kelas IIA Samarinda. Namun berbeda dengan tahun lalu dimana seluruh WBP hanya boleh melaksanakan Sholat Iedul Fitri di blok hunian masing-masing, pada Hari Raya tahun 2021 ini, para WBP bisa kembali Sholat Ied berjamaah dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yakni menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sholat Ied yang dilaksanakan di Lapangan Voli Lapas tersebut berlangsung dengan khidmat dan khusyuk dengan jumlah jamaah sholat mencapai 500 orang WBP. Usai rangkaian Sholat Ied pihak Lapas Kelas IIA Samarinda melanjutkannya dengan penyampaian Sambutan Menteri Hukum dan HAM yang dibacakan oleh Kalapas Kelas IIA Samarinda M. Ilham Agung Setyawan, kemudian pembacaan Surat Keputusan (SK) penerima remisi / pengurangan masa tahanan bagi WBP oleh Pariadi selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidanan dan Anak Didik (BINADIK). Berdasarkan SK yang dibacakan tersebut terdapat 565 orang WBP yang mendapatkan remisi dengan komposisi 563 orang mendapatkan pengurangan masa hukuman dan 2 orang langsung dinyatakan bebas. Penyerahan SK Remisi diberikan langsung oleh Kalapas kepada dua orang yang mendapatkan kebebasan di Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M.
Kalapas Kelas IIA Samarinda usai membacakan sambutan menteri, menyampaikan bahwa meskipun layanan kunjungan ditiadakan karena pandemi Covid-19, namun WBP tetap dapat terhubung dengan keluarga melalui layanan Video Call yang disiapkan oleh pihak Lapas, selain itu pihak Lapas juga membuka layanan penitipan barang dan makanan khusus lebaran selama 3 hari berturut-turut yang dimulai pukul 09.00-16.00 wita.
Usai seluruh rangkaian kegiatan Iedul Fitri tersebut selesai, Kami (tim redaksi etamnews.com) mewawancarai Kalapas yang akrab disapa Ilham, dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa pada tahun ini ia sangat bersyukur karena bisa kembali melaksanakan Sholat Ied secara berjamaah dengan WBP, ia juga atas nama pribadi dan jajaran Lapas Kelas IIA Samarinda juga menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf yang pernah dilakukan baik kepada WBP maupun kepada masyarakat yang berkunjung di Lapas. “saya atas nama pribadi dan atas nama seluruh petugas Lapas Kelas IIA Samarinda menyampaikan permohonan maaf, atas salah dan khilaf yang mungkin pernah kami lakukan, tentu kami sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Karena itu dihari yang fitri ini sekali lagi kami mohon maaf lahir dan batin.” ujarnya.
Sebagai Kalapas, ia juga menyampaikan harapannya kepada WBP agar benar-benar mengambil pelajaran dari sebulan penuh menjalankan puasa menahan hawa nafsu, bersabar dan ikhlas, menurutnya sangat penting untuk tetap mempertahankan nilai-nilai yang ada didalam bulan Ramadhan, kemudian ia juga menyampaikan bahwa selain hikmah ramadhan ia juga berharap hikmah syawal atau idul fitri dapat tertanam pada diri WBP dan juga petugas Lapas. “setelah sebulan penuh berpuasa, kemudian kita sampai pada hari ini yakni 1 Syawal 1442 H, tentu saya berharap ada hikmah yang bisa diambil sebagai pedoman baik oleh WBP maupun petugas Lapas. Hikmah ramadhan yang saya maksud adalah bagaimana menahan hawa nafsu, bersabar dan ikhlas menjalankan ibadah puasa, jika nilai ini secara konsisten terjaga saya yakin akan memberi dampak besar dalam diri kita, kemudian hikmah syawal adalah bagaimana pada hari ini semua orang membuka hatinya untuk saling memaafkan, saling memberi dalam kegembiraan, inilah nilai utama yang menjadi penting untuk dijaga dan dipelihara dalam diri.” demikian tutupnya. (red.Hai)*